Tahukah Anda bahwa angka kematian akibat penyakit jantung cukup tinggi di dunia? Menurut data WHO pada tahun 2021, kematian yang diakibatkan oleh penyakit jantung mencapai 17,8 juta kematian, dengan penyebab tertinggi adalah kematian akibat serangan jantung. Serangan jantung atau yang juga dikenal sebagai infark miokard adalah keadaan di mana pasokan darah ke jantung terganggu secara signifikan atau terhenti. Gangguan aliran darah ke jantung dapat terjadi karena penumpukan lemak, kolesterol, dan substansi lainnya dalam arteri koroner. Endapan lemak ini mengandung kolesterol yang disebut sebagai plak dan proses penumpukan plak ini dapat disebut sebagai Aterosklerosis. Terkadang, plak tersebut dapat pecah dan membentuk gumpalan yang dapat menghambat aliran darah, sehingga terjadi penyempitan atau penyumbatan arteri koroner, yang dapat menghambat pasokan darah ke jantung dan menyebabkan kerusakan pada otot jantung. Faktor risiko yang berkontribusi terhadap kejadian serangan jantung adalah : tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, merokok, diabetes, obesitas, dan gaya hidup tidak sehat.
Serangan jantung merupakan hal yang berbahaya dan berujung kematian apabila tidak ditangani secara sigap, tepat, dan aman. Lantas, apa pertolongan pertama yang dapat dilakukan saat terjadi serangan jantung?
1. Segera Hubungi UGD Terdekat
Ketika Anda atau orang terkasih mengalami serangan jantung, sebaiknya Anda segera menghubungi rumah sakit atau Unit Gawat Darurat (UGD) terdekat. Apabila rumah sakit atau UGD tidak memberi respon cepat, segera minta tolong pada keluarga atau tetangga terdekat untuk mengantarkan Anda ke rumah sakit. Hindari mengemudi seorang diri karena beresiko membahayakan nyawa Anda dan orang lain.
2. Memberikan Obat untuk Mengurangi Pembekuan Darah
Jika tersedia, berikan obat pada penderita serangan jantung untuk mengurangi pembekuan darah dan memperbaiki alirah darah ke jantung. Pastikan juga bahwa orang yang mengalami serangan jantung tersebut tidak alergi atau memiliki kontraindikasi terhadap obat tersebut sebelum memberikannya.
3. Cek Gejala dan Tanda-Tanda Vital
Perhatikan bila ada gejala seperti : sesak napas, nyeri dada, mual, muntah, pingsan, atau kebingungan, sampaikan informasi ini kepada petugas medis yang akan datang. Anda harus terus memeriksa keadaan pasien secara berkala mengenai pernapasan, denyut nadi, dan respon kesadaran yang diberikan pasien. Usahakan untuk tidak meninggalkan pasien dalam keadaan apapun agar membantu Anda lebih sigap terhadap kondisi pasien. Tetap tenang dan berikan dukungan emosional kepada penderita serangan jantung dengan cara berbicara dengan lembut dan berikan rasa aman.
4. Jangan Berikan Makanan atau Minuman
Hindari memberikan makanan atau minuman kepada orang yang mengalami serangan jantung. Pemberian makanan atau minuman dapat dilakukan hanya apabila pasien dalam kondisi sadar dan mampu menelannya.
Langkah-langkah di atas hanya merupakan tahap awal dalam penanganan serangan jantung. Pasien perlu segera dibawa ke fasilitas medis untuk evaluasi lebih lanjut, diagnosis, dan pengobatan yang tepat oleh profesional kesehatan. Bersama kami, pasien serangan jantung akan mendapatkan penanganan yang sigap, tepat dan aman. Dokter-dokter Rumah Sakit EMC akan memberikan penanganan lanjutan yang lebih profesional disertai dengan fasilitas medis terbaik untuk memulihkan kondisi pasien serangan jantung yang lebih cepat dan aman. Mari lindungi diri Anda dan orang terkasih dengan pertolongan pertama serangan jantung yang tepat.
Artikel ditulis oleh dr. Ina Nadia, Sp.JP, FIHA (Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RS EMC Sentul).