WHO dan UNICEF menetapkan pekan ASI sedunia setiap tanggal 1-7 Agustus. Tujuannya adalah agar masyarakat dunia, terutama orang tua, semakin menyadari pentingnya air susu ibu bagi bayi. Memang, tak ada asupan yang lebih baik untuk bayi baru lahir selain air susu ibu. Jika bayi mendapatkan asupan ASI yang cukup, sistem imunitas tubuhnya akan lebih baik, tumbuh kembangnya pun jadi lebih optimal.
Sebagai ibu yang memiliki bayi yang masih menyusu, salah satu hal penting yang perlu diketahui adalah cara untuk menjaga produksi ASI tetap lancar. Kelancaran produksi ASI ini berhubungan erat dengan kesehatan ibu yang sedang menyusui. Selain menjaga kesehatan, ibu menyusui pun dapat melakukan beberapa tips berikut ini agar produksi ASI tetap lancar dan melimpah.
- Rajin minum air putih
Jangan lupa bahwa ASI berbahan dasar air. Jadi agar ASI lancar, berkualitas, dan melimpah, ibu menyusui perlu memperbanyak minum air putih. Sebagai variasi, ibu menyusui juga bisa menambah asupan cairan dengan meminum jus buah atau jus sayur. Meski perlu memperbanyak asupan cairan, sebaiknya ibu menyusui menghindari konsumsi minuman dalam kemasan dengan jumlah gula yang berlebihan karena tidak baik untuk kesehatan.
Ibu menyusui juga perlu lebih rajin minum air putih karena ia lebih rentan mengalami dehidrasi daripada orang biasa. Bila ibu menyusui mengalami dehidrasi karena kurang minum air putih, produksi ASI pun menjadi sedikit. Akibatnya, asupan gizi untuk bayi menjadi berkurang. Agar tidak kekurangan asupan cairan, sebaiknya ibu menyusui membawa botol berisi air putih kemana pun, terutama bila bepergian jauh agar terhindar dari dehidrasi.
- Menyusui dengan Frekuensi yang Sering
Makin sering bayi menyusui, makin banyak ASI yang diproduksi ibu menyusui. Sebaliknya, makin jarang bayi mengisap, makin sedikit ASI yang dihasilkan payudara Ibu. Jika bayi berhenti mengisap, maka payudara ibu menyusui bisa benar-benar berhenti menghasilkan ASI. Oleh karena itu, sebaiknya ibu menyusui bayi secara rutin dan konsisten, misalnya setiap 2-3 jam sekali.
Selain itu, pastikan juga ibu memberikan ASI secara bergantian. Susui bayi dengan payudara yang masih penuh hingga terasa kosong dan lakukan bergantian dengan payudara sebelahnya yang masih terasa penuh.
- Pijat oksitosin
Metode pijat oksitosin atau pijat punggung bermanfaat untuk memperlancar keluarnya ASI. Pijat ini dilakukan di sepanjang tulang belakang. Gerakan pijatan ini memicu hormon prolaktin dan oksitosin yang mendukung produksi ASI. Hormon oksitosin membuat payudara berkontraksi sehingga dapat melepas ASI dengan lebih lancar. Tidak hanya itu, pijatan dapat pula mengurangi keluarnya hormon kortisol yang biasa dikeluarkan tubuh saat Anda mengalami stres. Dengan ditekannya hormon kortisol, pengeluaran hormon prolaktin dan oksitosin menjadi tidak terganggu.
Pijat oksitosin tidak sulit untuk dilakukan, Anda bisa meminta bantuan pada orang terdekat untuk melakukan terapi pijat ini. Caranya, ibu bisa melakukan posisi duduk sambil bersandar ke depan, kemudian sisi tulang belakang dipijat menggunakan kepalan tangan dengan ibu jari menunjuk ke depan. Lakukanlah pijatan dengan gerakan melingkar dan tekanan yang cukup kuat. Kemudian pijat tulang belakang ke arah bawah dari leher hingga tulang belikat. Tak perlu waktu lama, pijatan dalam waktu dua hingga tiga menit pun sudah bisa memberikan efek positif untuk kelancaran produksi ASI.
- Mengonsumsi buah, sayur, dan makanan tinggi protein
Umumnya, ibu menyusui membutuhkan 75-85 gram protein per hari agar produksi ASI lancar. Baik protein nabati dan hewani, keduanya penting untuk produksi ASI dan kesehatan ibu menyusui. Protein nabati dari kacang-kacangan, tahu, dan tempe bermanfaat sebagai antioksidan agar ibu menyusui tidak mudah terserang penyakit. Sementara protein hewani dari ikan, telur, dan daging mengandung asam amino yang mudah diproses dalam tubuh.
Buah dan sayur membantu memperbanyak produksi air susu ibu. Vitamin dan antioksidan yang terkandung dalam sayur dan buah juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan ibu dan membantu meningkatkan produksi dan kualitas ASI.
- Menjaga kebahagiaan ibu
Tidak hanya kondisi fisik dan asupan nutrisi, kondisi psikologis ibu menyusui juga memiliki peran penting agar ASI melimpah. Hormon stres bisa menghambat produksi ASI. Untuk itu, keluarga dan orang-orang terdekat perlu memberikan perhatian khusus jika ibu menyusui mengalami stres atau mengalami kondisi baby blues pasca melahirkan.
Terdapat juga kondisi yang disebut dengan perceived insufficient milk atau persepsi ketidakcukupan ASI. Pada kondisi ini, ibu memiliki persepsi bahwa ASI yang dihasilkan tidak cukup, padahal produksi ASI sudah baik dan lancar. Akibatnya, ibu menjadi stres dan jarang menyusui sehingga lama-kelamaan ASI cepat kering karena jarang diberikan kepada bayi. Jika ibu ada dalam kondisi ini, orang terdekat perlu memberikan dukungan dan motivasi agar ibu tidak merasa stres dan mau kembali menyusui.
Selain penting untuk tumbuh kembang bayi, proses menyusui juga baik untuk memperkuat ikatan emosional antara ibu dan bayi. Jadi, jangan sampai kesempatan saat menyusui buah hati menjadi terganggu akibat kurangnya produksi ASI. Segera lakukan tips di atas untuk mendukung proses menyusui yang lancar dan untuk mendukung tumbuh kembang anak yang optimal. #LiveExcellently