Ibadah puasa menjadi salah satu kewajiban agama bagi orang dewasa yang sehat. Namun, bagaimana dengan anak-anak? Usia berapa anak bisa diajarkan untuk berpuasa dari segi kesehatan? Sebelum orang tua mengajarkan anak berpuasa, ada baiknya tetap memastikan anak mendapatkan asupan gizi dan nutrisi yang cukup di masa pertumbuhannya.
Hal ini dilakukan agar anak dapat tetap aktif saat menjalankan puasa dan tidak mudah sakit akibat daya tahan tubuh yang kurang optimal. Berikut panduan lengkap mengenai usia tepat dan hal-hal yang perlu diperhatikan saat anak belajar puasa!
Kapan anak mulai bisa diajarkan berpuasa?
Menurut beberapa pakar psikologi, usia 3 tahun adalah usia yang tepat untuk mengenalkan anak dengan suasana bulan Ramadhan. Pada usia tersebut, si kecil memang belum mengerti arti puasa sehingga para orangtua dapat menyampaikan pesan puasa dengan cara mengenalkan suasananya terlebih dahulu, seperti adanya sahur, buka puasa, dan salat tarawih.
Hal ini disebabkan karena pada usia balita, anak mampu menerima hal-hal yang bisa dirasakannya secara nyata. Dengan kondisi khusus, saat bangun sahur tiba misalnya, orangtua tidak memaksa si kecil untuk bangun. Biarkan proses tersebut berjalan alami.
Sedangkan pendapat lain mengatakan, sejak usia 4 tahun anak boleh saja diajarkan untuk mulai berpuasa. Namun, latihan puasa sebaiknya dilakukan sebentar saja. Jangan biarkan anak ikut puasa dari imsak sampai Magrib. Pada usia 4 tahun, anak cukup hanya dilatih dengan puasa selama 3-4 jam tanpa makan. Apabila terlalu lama, puasa dikhawatirkan malah dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan si anak.
Apa yang perlu diperhatikan saat mengajarkan anak puasa?
Pertama, orang tua harus mempertimbangkan apakah anak memiliki berat badan yang ideal dengan usianya dan apakah perkembangannya dari sisi kesehatan sudah sesuai dengan usianya. Jika anak dalam kondisi sehat dan memiliki berat badan yang sesuai dengan usianya, maka tidak ada masalah jika orang tua mengajarkan anak untuk melakukan puasa sedini mungkin.
Sebaliknya, bila anak mengalami kekurangan berat badan, terlihat lemas, dan kurang nafsu makan, alangkah baiknya untuk menunda mengajarkan anak berpuasa sampai anak memiliki tumbuh kembang yang sesuai dengan usianya.
Umumnya, anak yang masih dalam usia pertumbuhan membutuhkan gizi dan nutrisi yang lengkap dan seimbang untuk proses tumbuh kembang. Kekurangan nutrisi pada anak dapat menyebabkan terganggunya proses tumbuh kembang pada anak. Tak hanya itu, kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anak mengalami beberapa risiko penyakit, seperti diabetes, kelebihan atau kekurangan badan, serta gangguan kardiovaskular.
Selain itu, orang tua juga harus memperhatikan asupan gizi yang di konsumsi anak saat mulai berpuasa. Jangan lupa untuk menyediakan makanan dengan kandungan yang lengkap dan seimbang seperti karbohidrat, protein, lemak dan serat yang mengandung vitamin serta mineral.
Itulah beberapa hal yang perlu diketahui seputar kapan baiknya anak diajarkan berpuasa dan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan orang tua saat anak mulai belajar puasa.
Artikel ditulis oleh dr. Andina Chrisnawati R, Sp.A (Spesialis Anak RS EMC Alam Sutera).