Tubuh memerlukan berbagai macam nutrisi untuk menyokong proses metabolismenya, salah satunya dengan vitamin D. Vitamin D adalah nutrisi yang penting bagi kesehatan tubuh manusia. Dikenal sebagai "vitamin sinar matahari", vitamin D diproduksi oleh kulit ketika terkena sinar matahari. Selain itu, vitamin ini juga bisa didapatkan dari makanan tertentu dan suplemen.
Namun, kekurangan vitamin D telah menjadi masalah kesehatan yang umum terjadi di seluruh dunia, terutama di daerah yang cenderung minim sinar matahari. Bila tidak tercukupi, ada beberapa akibat kekurangan vitamin D yang akan mengganggu kesehatan tubuh. Apa saja penyebab dan akibat dari kekurangan vitamin D pada tubuh?
Penyebab Kekurangan Vitamin D
Meskipun tubuh manusia memiliki kemampuan untuk memproduksi vitamin D sendiri, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kekurangan vitamin D, yaitu
- Kurang paparan sinar matahari
Penyebab utama kekurangan vitamin D adalah kurangnya paparan sinar matahari. Ini bisa terjadi pada individu yang tinggal di daerah dengan sedikit sinar matahari, terutama selama musim dingin di wilayah kutub atau pada orang yang tinggal di daerah perkotaan yang padat dengan gedung pencakar langit yang menghalangi sinar matahari. Orang tua yang lebih sering berada di dalam ruangan atau orang yang selalu menggunakan pakaian tertutup saat beraktivitas di luar ruangan juga lebih rentan mengalami kekurangan vitamin D. - Kurang asupan makanan kaya vitamin D
Selain paparan sinar matahari, asupan makanan juga memainkan peran penting dalam menyediakan vitamin D bagi tubuh. Beberapa makanan yang mengandung vitamin D adalah ikan seperti salmon dan tuna, kuning telur, susu dan produk olahannya yang difortifikasi dengan vitamin D. Kurangnya konsumsi makanan-makanan ini dapat menyebabkan kekurangan vitamin D. - Gangguan penyerapan nutrisi
Gangguan dalam penyerapan nutrisi, seperti yang terjadi pada kondisi medis seperti penyakit celiac dan penyakit Crohn, dapat mengganggu penyerapan vitamin D dalam tubuh. Kondisi ini menyebabkan usus tidak dapat menyerap nutrisi secara efisien, termasuk vitamin D, bahkan jika asupan makanannya mencukupi. - Berat badan berlebih/obesitas
Berat badan berlebih atau obesitas juga dapat menjadi faktor yang menyebabkan kekurangan vitamin D. Vitamin D merupakan salah satu vitamin larut lemak. Pada penyandang obesitas terdapat jaringan lemak lebih banyak, sehingga kadar vitamin D akan lebih terkonsentrasi di jaringan lemak, yang menyebabkan kadar vitamin D serum (darah) rendah.
Akibat Kekurangan Vitamin D
- Kesehatan tulang menurun
Salah satu peran utama vitamin D adalah membantu tubuh dalam menyerap kalsium. Kalsium adalah mineral penting yang diperlukan untuk membangun dan memperkuat tulang. Kekurangan vitamin D dapat mengganggu penyerapan kalsium, sehingga meningkatkan risiko terkena osteoporosis atau penyakit tulang rapuh lainnya. Pada anak-anak, kekurangan vitamin D dapat menyebabkan penyakit rakitis yang mengakibatkan tulang menjadi lemah dan mudah patah. - Risiko penyakit jantung meningkat
Penelitian telah menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Vitamin D memiliki peran dalam menjaga fungsi kardiovaskular yang sehat, termasuk mengatur tekanan darah dan mengurangi peradangan dalam pembuluh darah. Kekurangan vitamin D dapat meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung koroner, dan penyakit kardiovaskular lainnya. - Menurunnya fungsi kekebalan tubuh
Vitamin D juga dikenal memiliki peran penting dalam menjaga fungsi kekebalan tubuh. Kekurangan vitamin D dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko terkena infeksi bakteri dan virus, serta memperburuk kondisi autoimun seperti lupus dan rheumatoid arthritis. - Gangguan mood dan mental
Beberapa penelitian telah menemukan hubungan antara kekurangan vitamin D dengan gangguan mood, seperti depresi dan kecemasan. Vitamin D memiliki efek pada neurotransmitter dalam otak yang terkait dengan regulasi suasana hati. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan perubahan suasana hati, kelelahan, dan penurunan kesejahteraan mental secara keseluruhan. - Risiko penyakit autoimun meningkat
Kekurangan vitamin D juga dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena penyakit autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri. Contohnya termasuk penyakit lupus, multiple sclerosis (MS), dan diabetes tipe 1. Vitamin D memiliki peran dalam mengatur respons imun tubuh, dan kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menjadi hiperaktif dan menyerang jaringan tubuh.
[Baca Juga] Penyebab Seseorang Lebih Berisiko Terkena Penyakit Autoimun
Kekurangan vitamin D bukanlah masalah biasa. Dampaknya dapat melampaui sekadar kesehatan tulang dan mencakup aspek-aspek kesehatan yang lebih luas, termasuk fungsi kardiovaskular, sistem kekebalan tubuh, dan kesejahteraan mental. Dengan menyadari penyebab kekurangan vitamin D, seperti kurangnya paparan sinar matahari, asupan makanan yang tidak mencukupi, gangguan penyerapan nutrisi, dan obesitas, kita dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk mencegah dan mengatasi kekurangan ini.
Berapa kebutuhan vitamin D per hari?
Berdasarkan angka kecukupan gizi (AKG) untuk masyarakat Indonesia, yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2019, setidaknya diperlukan 15 mcg / 600 IU vitamin D per hari untuk populasi dewasa, yang didapat dari bahan makanan sumber vitamin D dan/atau suplementasi.
Artikel ditulis oleh dr. Vetinly, M. Gizi, Sp.GK (Dokter Spesialis Gizi Klinik RS EMC Alam Sutera).