
Terapi Biofeedback adalah pemeriksaan mengevaluasi kekuatan otot dasar panggul pasien agar dapat menentukan diagnosis dan terapi yang sesuai. Terapi tanpa rasa sakit ini menampilkan hasil kepada Anda dan terapis Anda mengenai kekuatan dan relaksasi otot dasar panggul Anda.
Dengan stimulasi aktif dan pasif, Anda akan belajar untuk memperkuat, mengencangkan, dan merelaksasikan otot dasar panggul sambil mengisolasi otot-otot seperti perut Anda. Anda juga akan diberikan informasi mengenai cara mengendalikan keinginan buang air kecil, menghindari iritan kandung kemih, dan mengurangi tekanan pada kandung kemih.
Lalu, siapa saja yang membutuhkan Terapi Biofeedback?
- Pasien yang mengalami inkontinensia (kebocoran urine)
- Kondisi kandung kemih yang turun (prolaps)
- Nyeri kronis di daerah panggul
- Sering ingin membuang air kecil
BACA JUGA: Dear Ladies, Hati-hati Terkena Osteoporosis!
Bagaimana Prosedur Terapi Biofeedback?
Perawat akan menanyakan riwayat berkemih seperti kebocoran urin, frekuensi, dan penggunaan pembalut. Setelah itu, Anda akan diminta membuka pakaian dari pinggang ke bawah, mengenakan gaun, dan berbaring di ranjang pemeriksaan. Sebuah probe kecil kemudian dimasukkan ke dalam vagina atau rektum. Probe tersebut berisi sensor yang menangkap aktivitas otot dasar panggul. Tiga elektroda juga ditempatkan di perut untuk menangkap aktivitas otot perut. Anda kemudian akan diminta untuk mengencangkan otot dasar panggul, seolah-olah menghentikan keluarnya tinja atau urin.
Terapis kemudian akan menjelaskan apa yang ditampilkan di layar komputer dan program latihan akan disesuaikan untuk Anda berdasarkan keluhan dan hasil pengukuran di layar. Sesi pertama berlangsung sekitar 1-1/2 jam. Terapi akan dilakukan 2-3x seminggu. Jumlah terapi akan disesuaikan dengan keadaan setiap pasien.
Apa saja manfaat Terapi Biofeedback?
Terapi biofeedback dapat membantu orang yang mengalami kebocoran urine dan beser. Biofeedback dapat membantu wanita memperkuat otot dasar panggul yang mengendalikan pengosongan kandung kemih. Biofeedback tidak menimbulkan efek samping.
Lamanya Terapi
Jumlah sesi biofeedback bervariasi tergantung pada riwayat dan keluhan masing-masing pasien. Sebagian besar membutuhkan 10 hingga 15 sesi, seminggu 2-3 sesi. Terapi ini bisa diulang lagi
Jika Anda mengalami keluhan seperti perasaan sering ingin membuang air kecil, nyeri menahun di daerah pinggul, atau bahkan mengalami kebocoran urine, segera lakukan pemeriksaan ke Dokter Spesialis Kandungan di RS EMC Grha Kedoya untuk mendapatkan layanan Terapi Biofeedback.
Artikel ini ditulis oleh dr. Riyani Marlisa Limoa, Sp.OG (Dokter Spesialis Kebidanan Kandungan RS EMC Grha Kedoya).