Pernahkah Anda mendengar tentang polineuropati diabetik? Salah satu komplikasi serius dari diabetes mellitus ini berdampak pada sistem saraf tepi (saraf perifer) dan dapat mengganggu kualitas hidup penderitanya. Hal ini dapat mengakibatkan tubuh mengalami berbagai kerusakan saraf, paling banyak terjadi pada bagian kaki dan tangan yang disertai rasa nyeri, kebas, dan otot melemah, namun juga dapat mengenai bagian saraf lainnya. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai apa itu polineuropati diabetik, simak artikel ini selengkapnya.
Apa Itu Polineuropati Diabetik dan Bagaimana Gejalanya?
Seperti telah diuraikan sebelumnya, polineuropati diabetik merupakan salah satu komplikasi kronis yang muncul akibat diabetes melitus atau penyakit kencing manis. Dibandingkan dengan komplikasi lain yang diakibatkan oleh diabetes melitus, polineuropati diabetik menjadi keluhan yang paling umum dilaporkan oleh para penderitanya. Gejala yang ditimbulkan polineuropati diabetik bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan saraf yang terkena. Umumnya, polineuropati diabetik ditandai dengan gejala-gejala berikut.
1. Kebas dan Kesemutan
Gejala awal dari polineuropati diabetik yang paling umum terjadi adalah kebas dan kesemutan yang dirasakan pada tangan dan kaki.
2. Rasa Nyeri Berlebihan
Penderita polineuropati diabetik biasanya merasakan nyeri seperti rasa kesemutan, kebas atau tebal-tebal, panas terbakar, tersengat listrik, atau seperti ditusuk-tusuk di area yang terkena.
3. Mengalami Lemah Otot
Otot yang melemah dapat menjadi tanda akan gejala polineuropati diabetik, terutama di area yang terkena.
4. Kehilangan Sensasi
Penderita dapat mengalami kehilangan kemampuan untuk merasakan suhu atau nyeri, yang dapat menyebabkan luka atau cedera tidak disadari.
5. Masalah Otonomi
Polineuropati diabetik juga dapat memengaruhi saraf otonom yang mengatur fungsi tubuh, seperti pencernaan, tekanan darah, detak jantung, kontrol kandung kemih, hingga disfungsi ereksi.
Baca Juga: Kenali Penyakit Diabetes dan Penanganan Luka Diabetik
Penyebab Polineuropati Diabetik
Penyakit polineuropati diabetik berkembang sebagai akibat dari kadar gula darah tinggi dalam jangka waktu panjang. Tingkat glukosa darah yang tinggi ini mengakibatkan kerusakan pada serabut saraf, yang merupakan faktor kunci dalam timbulnya kondisi ini. Beberapa faktor lainnya yang menyebabkan munculnya polineuropati diabetik adalah:
- Hiperglikemia: Kadar gula darah yang tinggi merusak pembuluh darah kecil yang bertugas memasok oksigen dan nutrisi ke saraf, sehingga memperburuk kondisi saraf.
- Dislipidemia: Tingkat lemak darah yang abnormal juga dapat memperburuk kerusakan saraf, mengintensifkan dampak negatif yang dihasilkan oleh hiperglikemia.
- Peradangan: Peradangan kronis yang disebabkan oleh diabetes dapat merusak saraf secara langsung, yang pada gilirannya menyebabkan komplikasi polineuropati diabetik.
- Faktor Genetik: Ada kemungkinan bahwa gen tertentu dapat meningkatkan kerentanan seseorang terhadap kerusakan saraf akibat diabetes, meskipun hubungan ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk dipahami secara menyeluruh.
Bagaimana Cara Mengobati Polineuropati Diabetik?
Pengelolaan yang tepat dapat membantu mengurangi gejala dari penyakit ini. Beberapa langkah penanganan yang direkomendasikan meliputi:
1. Kontrol Gula Darah
Mengatur kadar gula darah secara ketat melalui diet yang sehat, olahraga teratur, dan/atau obat-obatan yang diresepkan oleh dokter dapat membantu memperlambat kerusakan saraf.
2. Pengobatan Simptomatik
Untuk menangani gejala nyeri, dapat mengonsumsi obat-obatan seperti antikonvulsan, antidepresan, dan obat penghilang nyeri tertentu.
3. Melakukan Terapi Fisik
Melakukan latihan fisik secara teratur dapat membantu memperkuat otot, meningkatkan koordinasi, dan mengurangi kekakuan yang mungkin terjadi akibat polineuropati.
4. Perawatan Kaki
Merawat kaki dengan baik, termasuk memeriksanya secara rutin, mengenakan alas kaki yang sesuai, dan menjaga kebersihan kaki, dapat membantu mencegah luka dan infeksi yang mungkin terjadi karena hilangnya sensasi pada kaki.
5. Pengelolaan Kondisi Penyerta
Mengobati dan mengelola penyakit yang menyertai, seperti diabetes, hipertensi, atau penyakit jantung, juga penting untuk mengurangi risiko komplikasi polineuropati. Hal lain yang tidak kalah penting adalah hindari merokok dan/atau asap rokok, karena dapat menyebabkan peradangan kronis.
6. Dukungan dari Orang Sekitar
Dukungan psikologis dan konseling dapat membantu penderita mengatasi stres dan depresi yang mungkin timbul akibat gejala yang dialami.
Polineuropati diabetik merupakan kondisi yang serius dan dapat signifikan memengaruhi kualitas hidup individu yang menderita diabetes. Menangani kondisi ini dengan tepat dan menjaga gula darah tetap stabil merupakan hal yang sangat penting dalam mengurangi gejala dan memperlambat perkembangan penyakit. Dengan perawatan yang teratur dan menerapkan gaya hidup sehat, penderita diabetes dapat mengelola polineuropati dengan lebih efektif dan mencegah timbulnya komplikasi lebih lanjut, dan yang terpenting dapat menjaga kualitas hidup penderita.
Artikel ditulis oleh dr. Nezzar Erraldin, Sp.N (Dokter Spesialis Neurologi / Saraf RS EMC Cibitung).