Waspadai Osteoporosis di Usia Produktif

Mungkin belakangan ini orangtua sobat EMC merasakan nyeri pada tulang dan otot. Jangan sepelekan, bisa jadi gejala yang sobat EMC rasakan merupakan gejala dari Osteoporosis.

Apa itu Osteoporosis/tulang keropos?

  • Osteoporosis merupakan ketidakseimbangan komposisi tulang yang terjadi akibat berkurangnya kemampuan sel osteoblast dalam memproduksi sel tulang matur dan meningkatnya kemampuan sel osteoclast dalam mengurai sel tulang matur, sehingga kepadatan dan mikroarsitektur tulang berkurang.
  • Tulang yang keropos dapat mengakibatkan mudahnya terjadi retak atau patah tulang

Siapa yang rentan menderita osteoporosis?

  • Wanita usia 50-70 tahun setelah mengalami menopause.
  • Siapa saja yang menderita penyakit metabolik endokrin (gagal ginjal, diabetes hypogonadism, hyperthyroidism, hyperparathyroidism, cushing syndrome, etc), efek jangka panjang konsumsi obat kortikosteroid, jarang bergerak, alcoholism, kurang vitamin D3 dan kalsium

Mengapa kita harus concern dengan osteoporosis?

  • Pandangan umum Masyarakat bahwa lansia tidak boleh keluar rumah sehingga jarang bergerak, padahal kenyataannya lansia harus bergerak untuk menghindari osteoporosis.
  • Osteoporosis jarang menimbulkan gejala, namun sekalinya ada gejala berupa patah tulang karena benturan ringan akibat tulangnya sudah rapuh
  • Gejala ringan osteoporosis: postur bungkuk, tinggi badan berkurang, nyeri punggung
  • Konsumsi kopi dan teh lebih dari 3 gelas sehari dapat mengganggu penyerapan kalsium dan dapat menyebabkan osteoporosis jika dilakukan jangka panjang.

BACA JUGA: Sering Tidak Disadari, Inilah 7 Kebiasaan Buruk Pemicu Osteoporosis

Kapan kita mulai mengecek kepadatan tulang (DEXA Scan)?

  • Wanita usia 50 tahun keatas
  • Laki-laki usia 60 tahun keatas
  • Usia berapapun yang mengalami patah tulang karena benturan ringan
  • Usia berapapun yang memiliki gaya hidup merokok dan minum alkohol

Bagaimana pencegahannya?

  • Stop merokok dan alkohol
  • Berjemur minimal 3 kali seminggu, selama 10-15 menit
  • Mulai bergerak dan berolahraga ( berjalan, lari, yoga, bersepeda, berenang)
  • Diet tinggi kalsium (susu, keju, yogurt, seafood, kacang-kacangan, tempe, tahu, sayuran hijau)
  • Diet tinggi vitamin D (ikan, daging, liver, kuning telur)

Bagaimana mengobatinya?

Pengobatan variatif mulai dari vitamin D dan kalsium, obat - obatan penguat tulang hingga terapi hormon (SERM, HRT, Teriparatide). Hal ini tergantung bagaimana hasil konsultasi anda dengan dokter pilihan Anda.

Itulah beberapa cara mencegah osteoporosis yang juga untuk mendapatkan tulang kuat dan sehat di usia produktif. Apabila Anda memiliki keluhan lanjutan terkait osteoporosis, segera konsultasikan kondisi Anda dengan dokter Spesialis Ortopedi & Traumatologi.

Artikel ditulis oleh dr. Felais Hediyanto Pradana, Sp.OT (Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi RS EMC Sentul).