Ibadah Umrah merupakan suatu ibadah yang mana Jemaah dituntut mampu bukan hanya secara rohani namun juga secara fisik untuk melaksanakan seluruh rangkaian ibadah dengan baik. Hal tersebut dikarenakan aktivitas yang padat, perbedaan karakteristik lingkungan, perbedaan zona waktu, dan bertemunya dengan individu dari berbagai negara ketika melakukan ibadah umrah. Apabila sebelumnya kewajiban vaksinasi meningitis sempat hanya diwajibkan bagi Jemaah haji, namun pada Juli 2024 jemaah umrah juga diwajibkan untuk melakukan vaksinasi meningitis.
Kembalinya kewajiban untuk melakukan vaksinasi meningitis diputuskan karena adanya kejadian luar biasa meningitis yang terjadi pada bulan April 2024 di Perancis, Inggris, dan Amerika Serikat, yang kemudian terindentifikasi para pasien tersebut baru saja kembali dari Umrah (dan ditemukan 2 orang yang tidak kembali dari umrah namun, kerabatnya baru kembali dari umrah). Sehingga pada April 2024 Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi mengeluarkan kewajiban vaksinasi meningitis bagi Jemaah umrah. Peraturan tersebut juga kemudian diadaptasi dan disosialisasikan di Indonesia melalui Surat Edaran Kementerian Kesehatan pada Juli 2024.
Mengapa Meningitis Ini Cukup Menjadi Perhatian?
Meningitis merupakan suatu peradangan yang terjadi pada lapisan otak dan sumsum tulang belakang (meningen) yang biasanya disebabkan oleh organisme baik virus, bakteri, maupun jamur. Gejala yang ditimbulkan pada pasien yang mengalami meningitis cukup beragam dimulai dari demam, nyeri kepala, kaku kuduk, mual, muntah, penurunan kesadaran, hingga kematian. Meningitis ditularkan melalui cairan pernafasan seperti saat bersin dan batuk. Meningitis juga dapat ditularkan oleh individu-individu yang menjadi karier meskipun individu tersebut tidak memunculkan gejala. Dengan tingkat keparahan dan tingkat infeksi dari meningitis yang cukup tinggi inilah yang menyebabkan meningitis menjadi perhatian khususnya bagi Jemaah haji dan umrah. Karena itu penting untuk para calon Jemaah melakukan tindakan pencegahan sebelum berangkat baik haji maupun umrah. Salah satu cara untuk mencegah terinfeksi meningitis adalah dengan melakukan vaksinasi.
Vaksin meningitis dapat mencegah dan menurunkan risiko tertularnya meningitis yang disebabkan oleh bakteri Neiserria meningitidis, yang mana menjadi endemis pada beberapa negara khususnya negara-negara meningitis belt yang membentang dari negara Gambia hingga Eritrea. Negara-negara tersebut memiliki lokasi cukup dekat dengan Arab Saudi, serta memiliki rata-rata populasi muslim yang dominan disetiap negaranya. Vaksin ini bukanlah vaksin hidup yang mana relatif aman dan jarang menimbulkan reaksi paska vaksinasi, meskipun begitu adanya perbedaan setiap individu tetap mengharuskan setiap orang yang telah melakukan vaksinasi untuk dilakukan observasi terlebih dahulu. Waktu yang tepat untuk melakukan vaksinasi meningitis sebelum berangkat umrah adalah setidaknya 14 hari dari waktu keberangkatan dan dalam kondisi sehat.
BACA JUGA : Meningitis: Penyakit yang Fatal Jika Tak Ditangani Segera. Hindari Penyebabnya!
Apakah Dengan Melakukan Vaksinasi Meningitis, Jemaah Pasti Tidak Akan Terkena Meningitis Saat Umrah?
Vaksin meningitis dapat menurunkan risiko infeksi hingga 94% berdasarkan penelitian. Karena tidak ada vaksin yang dapat mencegah 100% dari terkena suatu penyakit, termasuk vaksin meningitis ini. Sehingga untuk mengoptimalkan kesehatan selama melakukan ibadah umrah juga disarankan untuk tetap menjaga kebersihan dan melakukan pola hidup sehat seperti mencuci tangan dan mengurangi kebiasaan menyentuh area wajah. Sedangkan bagi para individu yang memiliki kondisi khusus baik usia lanjut, anak, maupun memiliki komorbid atau penyakit penyerta sangat dianjurkan untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu pada dokter spesialis kedokteran penerbangan terkait vaksin dan juga persiapan-persiapan yang dapat dilakukan sebelum, saat, dan setelah penerbangan, juga saat berada di tanah suci.
Nah tentu kita semua ingin saat melakukan perjalanan ibadah kita tetap sehat, agar kita bisa melakukan ibadah secara optimal dan tentu kembali ke tanah air dalam keadaan baik tanpa membawa penyakit yang dapat berbahaya bagi diri kita sendiri maupun keluarga di rumah. Karena itu jangan ragu untuk melakukan konsultasi maupun vaksinasi sebelum melakukan perjalanan sebagai upaya kita menjaga kesehatan kita saat beribadah nanti. Semoga bermanfaat.
Artikel ditulis oleh dr. Andyka Banyu Sutrisno, Sp.KP (Spesialis Kedokteran Penerbangan RS EMC Cibitung).