Polio merupakan penyakit menular yang pernah menebar ketakutan di seluruh dunia, kini masih mengintai dengan ancaman kelumpuhan yang datang tiba-tiba. Meski sebagian besar kasusnya menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun, siapa pun bisa berisiko jika tidak terlindungi. Setelah ada vaksin polio, bagaimana polio masih menjadi ancaman di era modern yang sudah maju ini?
Simak artikel berikut untuk mendapatkan informasi lengkap tentang penyakit polio, termasuk penyebab yang mendasari, gejala yang muncul, serta berbagai metode pengobatan yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi penyakit tersebut.
Mengenal Apa Itu Polio?
Penyakit polio yang mulai diteliti pada tahun 1840-an oleh Michael Underwood, merupakan infeksi yang menyerang sistem saraf, khususnya sel-sel saraf motorik di sumsum tulang belakang.
Penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, dan mengakibatkan penderita kehilangan kemampuan untuk bergerak. Meskipun gejala awalnya mirip flu, dampak polio bisa sangat serius, bahkan mengancam jiwa jika otot pernapasan terpengaruh.
Penyebab Penyakit Polio
Poliovirus merupakan sumber dari virus polio, yang termasuk kelompok virus enterovirus. Penyebaran virus ini dapat menyebar melalui rute fekal-oral, dimana cairan atau feses masuk ke dalam tubuh melalui rongga mulut, hidung, ataupun langsung ke aliran darah.
Setelah masuk ke dalam tubuh, virus mulai bereplikasi pada saluran pencernaan, terutama pada faring dan usus. Mulai dari sana, virus akan berkembang biak dan menyerang sistem saraf.
BACA JUGA : Mengapa Imunisasi Anak Wajib Dilakukan? Cari Tahu Informasinya di Sini!
Gejala Penyakit Polio
Penyakit polio mempunyai dua jenis, yang mana akan membedakan gejala yang dialami oleh penderita. Berikut adalah gejala yang dialami oleh penderita sesuai dengan variasi yang diidap:
1. Polio Non-Paralisis
Jenis polio non-paralisis adalah polio tahap awal, dan tidak memiliki resiko untuk mengalami kelumpuhan. Adapun gejala polio non-paralisis sebagai berikut:
- Demam
- Nyeri atau kaku pada leher dan punggung
- Sakit kepala parah
- Sakit saat menelan atau radang tenggorokan
- Mual dan muntah
2. Polio Paralisis
Berbeda dari polio non-paralisis, jenis polio yang satu ini dapat menyebabkan kelumpuhan. Setelah 1 minggu terinfeksi virus polio, perhatikan gejala-gejala berikut yang akan mulai dirasakan:
- Nyeri dan tegang pada otot
- Penurunan atau bahkan kehilangan reflek tubuh
- Lengan dan tungkai terasa lemas
- Kemungkinan kesulitan bernafas
Pencegahan Melalui Vaksinasi
Vaksinasi merupakan metode paling ampuh untuk mencegah polio. Baik vaksin polio inaktif (IPV) maupun vaksin polio oral (OPV) telah terbukti berhasil menurunkan jumlah kasus infeksi di seluruh dunia.
IPV diberikan melalui suntikan dan tidak mengandung virus hidup, sedangkan OPV diberikan secara oral menggunakan virus hidup yang telah dilemahkan. Vaksinasi secara rutin di masyarakat berperan penting dalam membangun kekebalan kelompok dan menghambat penyebaran virus poliovirus.
Pengobatan Penyakit Polio
Meskipun polio bukanlah suatu penyakit yang dapat disembuhkan, namun pengidap polio masih dapat menjalankan perawatan guna meredakan gejala dan mencegah komplikasi. Simak beberapa perawatan yang dapat dilakukan di rumah:
- Mengonsumsi pereda nyeri sesuai dengan anjuran dokter
- Menggunakan ventilator atau alat pembantu pernafasan
- Melakukan rehabilitasi paru untuk mengatasi komplikasi paru
- Menggunakan kompres panas jika merasakan nyeri otot
Di luar dari itu semua perawatan simptomatik seperti fisioterapi juga menjadi aspek penting dalam proses rehabilitasi pasien polio. Terapi ini ditujukan untuk membantu pasien mengembalikan fungsi motorik dan juga meningkatkan kualitas hidup pasien.
Meskipun fisioterapi dapat membantu meningkatkan fungsi motorik dan kualitas hidup, polio tetap berbahaya karena tidak ada pengobatan yang benar-benar menyembuhkan penyakit ini. Akibatnya, polio masih menjadi ancaman serius yang terus menghantui masyarakat.
Penyakit Polio yang Kembali Menghantui
Virus yang menyerang sistem saraf ini pernah menjadi epidemi di Indonesia pada abad ke-20. Meskipun kemajuan di bidang kesehatan telah membawa vaksin polio sebagai imunisasi wajib untuk bayi, ancaman polio tetap ada. Kembalinya kasus polio, terutama dari virus yang berasal dari vaksin, menjadi pengingat akan pentingnya vaksinasi untuk melindungi generasi mendatang.
Jaga kesehatan Anda dan orang tersayang dengan memastikan vaksinasi polio lengkap. Segera konsultasikan kepada tenaga medis untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang pencegahan dan perlindungan dari polio.
Artikel ditulis oleh dr. Ramadianty, Sp. A (Dokter Spesialis Anak RS EMC Cikarang).