Kasus diabetes pada anak semakin meningkat belakangan ini. Diabetes adalah penyakit akibat gangguan metabolisme karbohidrat yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah. Menurut data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), angka kejadian diabetes pada anak usia 0-18 tahun di Indonesia pada 2023 mencapai 1.645 kasus, terjadi peningkatan 70 kali lipat dibandingkan tahun 2010.
Jenis diabetes yang paling umum pada anak-anak adalah diabetes tipe 1. Namun, anak-anak juga dapat mengalami diabetes tipe 2. Sebagai orang tua, penting bagi Anda untuk mengenali risiko dan gejala diabetes pada anak agar kondisi ini tidak terlambat ditangani oleh dokter.
Gejala Diabetes tipe 1 pada anak-anak
Diabetes tipe 1 sering didiagnosis pada usia 7-10 tahun atau bahkan lebih muda. Diabetes tipe 1 terjadi akibat kerusakan pankreas yang disebabkan proses autoimun.
Gejala diabetes tipe 1 yang dapat muncul pada anak-anak:
- Sering ke toilet untuk buang air kecil atau mengompol. Sering bangun di malam hari untuk pergi ke toilet.
- Merasa sangat haus terus menerus. Anak Anda mungkin lebih sering meminta minum, menghabiskan minuman dengan sangat cepat, atau Anda mungkin memperhatikan bahwa mereka biasanya minum lebih banyak.
- Merasa lapar yang berlebihan. Anak Anda lebih menjadi lebih sering makan dan tidak merasa kenyang
- Merasa lebih lelah dari biasanya. Memiliki sedikit energi dari biasanya, tidak sering bermain atau berolahraga
- Penurunan berat badan
Tak hanya itu, anak dengan diabetes akan lebih sering terkena infeksi dari biasanya, dan bila mengalami luka akan lebih sulit untuk sembuh.
Baca Juga: Waspada Diabetes Usia Muda, Berikut Penyebabnya!
Gejala diabetes tipe 2 pada anak-anak
Gejala diabetes tipe 2 pada anak-anak sama dengan gejala diabetes tipe 1, tetapi usia umumnya didiagnosis di usia pubertas. Diabetes tipe 2 berhubungan dengan gaya hidup seperti berat badan berlebih dan konsumsi gula berlebih. Diabetes tipe ini dapat dicegah dengan pola hidup sehat, berbeda dengan diabetes tipe 1 yang tidak dapat dicegah.
Sebagai orang tua harus siaga memperhatikan beberapa gejala yang tercantum di atas. Gejala diabetes pada anak-anak sama dengan gejala pada orang dewasa, tetapi mungkin muncul dengan cara yang berbeda, misalnya anak tidak mau bermain game sesering biasanya karena kekurangan energi. Orang tua harus mencari tahu gejala lain yang mungkin ditunjukkan anak Anda.
Apa yang terjadi jika gejala diabetes pada anak diabaikan?
Tak sedikit kasus anak-anak dan remaja yang tidak terdiagnosis dengan diabetes sampai mereka mengalami ketoasidosis diabetik (KAD), suatu kondisi yang mengancam jiwa yang memerlukan perhatian medis segera. Selain itu, kadar gula darah tinggi dapat mulai merusak bagian-bagian tubuh anak seperti mata, ginjal, dan lain-lain.
Jika anak Anda memiliki salah satu tanda atau gejala diabetes di atas, Anda segera membawanya ke dokter dan melakukan tes glukosa darah. Jangan sampai terlambat penanganannya. Segera periksakan ke RS untuk konsultasi lebih lanjut dengan dokter spesialis Anak agar mendapatkan perawatan dan penanganan yang tepat & cepat.
Artikel ditulis oleh dr. Yehezkiel Nathanael S., M.Med.Sc, Sp.A (Dokter Spesialis Anak RS Grha Kedoya).