Mendengkur atau Mengorok dapat dialami segala Usia?

Ngorok atau mendengkur saat tidur bisa jadi pertanda adanya masalah Sleep Apnea, gangguan tidur yang berhubungan dengan pernapasan.

Sleep apnea ditandai dengan suara mendengkur yang keras dan di tengah mendengkur, pasien tiba-tiba tidak bernapas diikuti dengan batuk-batuk seperti orang tersedak. Akibat tak bisa napas, pasien pun bisa langsung terbangun dari tidurnya.

Sleep apnea bisa dialami semua umur, mulai bayi sampai lansia pun bisa mengalami sleep apnea.

Meski dapat terjadi pada semua rentang usia, gejala sleep apnea pada anak-anak cenderung berbeda dengan orang dewasa. Pada saat tidur, gejala klinis yang terjadi adalah mendengkur seperti orang dewasa. Namun, dalam keadaan terjaga atau di siang hari, gejalanya cenderung bertolak belakang.

Kalau pada orang dewasa saat dalam keadaan sadar ada rasa ngantuk yang berlebih terutama saat melakukan aktivitas disiang hari. Pada anak-anak yang masih kecil, justru gejalanya adalah hiperaktif, anak menjadi super-super aktif, kita harus hati-hati bila menemukan kondisi anak – anak kecil dengan kondisi superaktif.

Gejala hiperaktif umumnya ditemukan pada anak kecil, sementara pada anak yang sudah cukup besar, gejalanya seperti orang dewasa termasuk sering tidur di kelas, harus hati-hati dengan kemungkinan sleep apnea.

Baca Juga: Sleep Apnea, Gangguan Pernapasan yang Terjadi Saat Tidur. Apakah Berbahaya?

Proses Terjadinya Mendengkur Saat Tidur

Mendengkur adalah salah satu gejala klinik dari sleep apnea, sementara sleep apnea adalah kelainannya.

Jadi sleep apnea itu merupakan kelainannya, dengan gejala utamanya adalah mendengkur. Kenapa mendengkur? Karena ada sesuatu yang menyumbat pipa napas saat tidur pada sleep apnea obstruktif.

Sehingga otomatis meskipun tidur kita akan berusaha bernafas lebih kuat untuk mengambil oksigen lebih banyak, itulah yang disebut mendengkur.

Masalah Tidur Selain Sleep Apnea

Ada lima kelompok gangguan tidur yang bisa dialami, termasuk:

  • Kelainan Tidur Terkait Pernapasan

Kelompok gangguan tidur yang terkait pernapasan disebut sleep apnea. Sleep apnea juga bisa dibagi menjadi tiga macam. Karena adanya sumbatan (obstructive sleep apnea) atau tidak ada sumbatan tapi otak kita gagal memberikan sinyal untuk kita bernapas (central sleep apnea). Atau gabungan di antara keduanya (mixed sleep apnea).

  • Insomnia

Insomnia sebetulnya menjadi kelainan tidur terbanyak. Ini adalah kondisi sulit tidur, baik sulit dalam memulai tidur maupun mempertahankan tidur sepanjang malam.

  • Hipersomnia

Kebalikan dari insomnia, hipersomnia adalah mengantuk yang berlebihan tetapi tidak disebabkan oleh sleep apnea. Kita tahu sleep apnea salah satu gejalanya kan ngantuk berlebihan, tapi pada hipersomnia ini bukan sleep apnea penyebabnya.

  • Parasomnia

Parasomnia mencakup beberapa jenis seperti ngompol saat tidur, sleep walking atau tidur sambil berjalan, tidur sambil makan (sleep eating), tidur sambil berbicara (sleep talking), dan mimpi buruk (sleep nightmare) yang terlalu sering.

  • Circadian Rhythm Disorders

Circadian Rhythm Disorders merupakan gangguan tidur seperti, misalnya terjadi pada orang-orang yang jet lag. Itu juga sebenarnya gangguan tidur kalau terjadinya dalam waktu yang lebih dari normalnya orang jet lag. Gangguan tidur ini juga bisa terjadi pada pekerja-pekerja yang bekerja dengan sistem shift. Pekerja seperti ini kerap harus terjaga bahkan di waktu seharusnya tidur. Sebaliknya, mereka harus tidur di waktu siang.

Artikel ditulis berdasarkan kolaborasi program Healthy Monday Liputan6 bersama dr. Lanny Swandajany Tanudjaja, RPSGT (Dokter Sleep Clinic / Sleep Physician RS EMC Tangerang).