Mitos tentang Diabetes, Jangan Mudah Percaya!

Diabetes adalah penyakit jangka panjang (kronis) di mana tubuh tidak dapat mengendalikan kadar gula darah, dikarenakan gula dalam darah tersebut tidak dapat dipergunakan secara efektif untuk pembentukan energi bagi tubuh.

Apa saja mitos diabetes yang berkembang di masyarakat? Eits, tapi jangan mudah percaya ya!

1. Penderita diabetes memerlukan makanan khusus untuk bertahan hidup

Makanan seperti cokelat, kue, dan biskuit yang dipasarkan untuk penderita diabetes mungkin bebas gula, tetapi ini bukan berarti makanan tersebut merupakan pilihan yang baik. Makanan tersebut sering kali masih mengandung lemah jenuh dan kalori yang tinggi, dan pemanis yang digunakan dapat memiliki efek pencahar jika dikonsumsi terlalu banyak, selain itu sejauh masih mengandung kalori maka dapat dipastikan dapat pula meningkatkan kadar gula darah.

Pastikan anda mengkonsumsi makanan harian dalam jumlah yang sudah terukur, sehingga jumlah kalori yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan tubuh dan tidak berlebihan.

2. Penderita diabetes sebaiknya tidak mengonsumsi buah

Buah merupakan pilihan yang sehat dan bersama dengan sayur-sayuran, harus menjadi bagian penting dari pola makan seimbang yang sehat. Buah mengandung lebih banyak gula alami (fruktosa) daripada sayur-sayuran, sehingga dapat meningkatkan kadar gula darah.

Konsumsi buah dalam jumlah/porsi yang terkontrol dapat membantu dalam usaha untuk mengendalikan kadar gula darah.

3. Penderita diabetes tidak boleh makan makanan manis

Jika Anda menderita diabetes bukan berarti tidak boleh mengkonsumsi makanan manis. Makanan manis tersebut sudah pasti mengandung kalori yang tinggi dan dapat meningkatkan kadar gula darah sehingga penting mengatur jumlah yang dikonsumsi sebagai bagian dari total kebutuhan kalori harian. 

4. Diabetes Pasti Muncul Gejala

Banyak masyarakat yang percaya bahwa penyakit diabetes pasti memunculkan gejala. Faktanya, tidak semua penderita diabetes mengeluhkan gejala yang berat. Justru, gejala awal penyakit diabetes sering kali tidak bergejala apapun sehingga jarang disadari atau jikapun ada gejala-gejala diabetes seperti: cepat lapar, cepat haus, sering buang air kecil, dan penurunan berat badan dalam waktu singkat sering tidak diacuhkan oleh penderitanya.

Pada umumnya Diabetes baru disadari jika sudah muncul gejala-gejala komplikasi akibat diabetes, seperti: luka yang tak kunjung sembuh, penglihatan yang sangat cepat menjadi kabur, nyeri di ujung-ujung kaki yang hilang timbul dan semakin memberat, dan lain sebagainya.

5. Obat Diabetes Sebabkan Sakit Ginjal

Mitos tentang diabetes yang satu ini kerap kali menyebabkan penderita diabetes enggan menjalani pengobatan secara maksimal. Padahal, anggapan mengenai konsumsi obat diabetes menyebabkan sakit ginjal tidaklah benar.

Faktanya, tidak rutin mengonsumsi obat diabetes justru dapat membuat kadar gula darah menjadi tidak terkontrol yang lambat laun dapat menyebabkan gangguan pada ginjal. Dokter dalam memberikan obat diabetes pada pasien selain kadar gula darah tentunya juga akan memperhitungkan faktor-faktor lainnya seperti fungsi ginjal, fungsi hati dan sebagainya, sehingga obat-obatan yang diberikan dapat secara efektif mengendalikan kadar gula darah, tanpa menyebabkan gangguan fungsi berbagai organ tubuh atapupun memperburuk kerusakan organ yang sudah terjadi akibat diabetes. Justru jika Anda memang seorang penderita diabetes yang tidak ataupun menjalani pengobatan tidak sesuai dengan sebagaimana seharusnya, akan mengakibatkan kerusakan ginjal di kemudian hari akibat diabetes itu sendiri.

Bagi penderita diabetes tetaplah menjalani pengobatan, baik dengan bantuan obat-obatan termasuk melakukan gaya hidup sehat seperti: pengaturan pola makan serta olah raga. Jangan lupa juga untuk melakukan pemeriksaan laboratorium secara berkala sesuai anjuran dokter.

6. Diabetes Tidak Dapat Dicegah? Benarkah?

Banyak orang masih kebingungan: apakah penyakit diabetes bisa dicegah?

Faktanya, Diabetes dapat dicegah sekalipun dalam keluarga terdapat riwayat keluarga menderita diabetes. Timbulnya Diabetes atau tidak bukan hanya bergantung pada faktor turunan tetapi juga pada pola hidup yang tidak sehat dalam keseharian, seperti: banyak makanan dan minuman tinggi kalori dan malas untuk melakukan aktifitas fisik/olah raga.

Jadi sekalipun tidak terdapat riwayat diabetes dalam keluarga, Anda tetap dapat menderita diabetes dikarenakan pola hidup yang dijalani tidak sehat. Sangat dianjurkan sejak usia muda untuk melaksanakan pola hidup sehat agar tidak masuk ke dalam tahap pre-diabetes ataupun diabetes dan jangan lupa untuk memeriksakan kesehatan Anda secara berkala untuk mengetahui kondisi tubuh Anda yang terkini sehingga jika ditemukan sesuatu kelainan dapat segera ditangani dengan tepat.

7. Diabetes adalah penyakit orang tua

Diabetes pada kenyataannya memang banyak diderita oleh orang dewasa dan rata-rata usianya di atas 40 tahun yang sering dikenal dengan diabetes tipe 2, selain mereka yang memang sejak bayi menderita diabetes atau diabetes tipe 1.

Namun seiring dengan berjalannya waktu, teknologi dan kreativitas orang semakin maju sehingga membuat orang semakin malas untuk bergerak dan semakin banyak makan/minum karena semakin banyak pilihan variasi makanan yang sangat menggoda.

Akhir tahun 2023, International Diabetes Federation sudah memberikan peringatan akan mulai tingginya angka diabetes pada orang-orang berusia muda berusia dikisaran usia 20 tahun-an yang dikenal dengan Young Diabetes. Mereka yang termasuk dalam young diabetes ini akan memiliki prognosis yang lebih buruk, karena diperkirakan jika diabetesnya tidak dikendalikan dengan baik akan menimbulkan berbagai komplikasi diabetes dalam usia relatif muda di awal usia 30 tahun.

Artikel ditulis oleh dr. Wardhana, Sp.PD, SubSp.EMD(K), FINASIM (Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik & Diabetes RS EMC Grha Kedoya & EMC Alam Sutera).